Jumat, 05 Desember 2014

Membuat Mentega Menggunakan Mikroorganisme Streptococcus lactis


Latar belakang
                Di era globalisasi sekarang ini, siapa yang tidak mengenal dengan salah satu biologi konvensional/tradisional  yaitu bioteknologi yang memanfaatkan mikroorganisme untuk memproduksi produk. Salah satunya adalah mentega. Mentega adalah produk makanan berbentuk padat lunak yang dibuat dari lemak atau krim susu, dengan atau tanpa penambahan garam (NaCl) atau bahan lain yang diizinkan, serta minimal mengandung 80% lemak susu, kadar air maksimal 17%, kadar protein maksimal 1% dan MSNF(Milk Solid-Non-Fat) tidak lebih dari 2%. Selain garam dapur, ke dalam mentega juga ditambahkan vitamin, zat pewarna, dan bahan pengawet (misalnya sodium benzoat).
                Mentega biasanya digunakan sebagai olesan roti dan biskuit, sebagai perantara lemak di beberapa resep roti dan masakan, bahkan  terkadang bahan untuk menggoreng. Menurut Departemen Pertanian Amerika Serika, 63% dari lemak susu tersebut adalah hidrokarbon jenuh dari asam lemak. Dengan kata lain komponen terbanyak di dalam mentega adalah lemak jenuh yang dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL (dikenal sebagai kolesterol jahat). Akibatnya mentega dianggap sebagai penyebab obesitas dan mampu meningkatkan resiko serangan jantung. Selain itu mentega juga memiliki manfaat bagi tubuh. Mentega kaya akan asam laurat yang membantu mencegah tubuh mudah terinfeksi jamur, kaya akan aktioksidan,sumber vitamin K, dan sumber vitamin A. Lemak jenuh yang ada pada mentega juga ada yang baik bagi tubuh, yaitu membantu mencegah pembekuan darah dan tumor. Lemak baik yang terkandung dalam mentega juga dapat mencegah terhadap berbagai jenis kanker.
                 Biasanya mentega  dipasarkan dalam krim manis (sweet cream butter) atau krim asam (sour cream butter). Perbedaan antara keduanya adalah proses pembuatannya. Pada proses pembuatan mentega manis tidak dilakukan penambahan mikroorganisme pembentuk aroma dan pembentuk asam lemak, sedangkan pada mentega asam dilakukan penambahan mikroorganisme Streptococcus lactis dan Lectonosto cremoris yang membantu proses pengasaman. Bahan utama pembuatan mentega adalah krim yang memiliki kadar lemak antara 25 - 45%. Krim diperoleh dari susu sapi dengan menggunakan alat separator.
                Jadi ,mulai saat ini jangan takut untuk mengkonsumsi mentega setiap hari. Mengkonsumsi mentega secukupnya dalam sarapanmu teryata memiliki banyak manfaat dan kebaikan untuk tubuh.







Rumusan masalah:
Menyadari keterbatasan yang kami miliki terkait keterbatasan tenaga dan waktu, maka makalah yang akan kami bahas sebagai berikut ;
1.       Bagaimana peranan mikroorganisme Streptococcus lactis dalam pembuatan mentega?
2.       Bagaimana proses pembuatan mentega?
3.       Apa manfaat mentega bagi tubuh?

Tujuan :
Penulisan makalah ini terkait dengan rumusan masalah diatas yaitu sebagai berikut:
1.       Untuk mengetahui peranan mikroorganisme Streptococcus lactis dalam pembuatan mentega.
2.       Untuk mengetahui proses pembuatan mentega.
3.       Untuk mengetahui  manfaat mentega bagi tubuh.

Manfaat:
1.       Untuk menginformasikan kepada pembaca kegunaan mikroorganisme Streptococcus lactis pada proses pembuatan mentega.
2.       Agar pembaca mengetahui bagaimana proses pembuatan mentega dengan menggunakan mikroorganisme Streptococcus lactis.
3.       Agar pembaca mengetahui manfaat mentega bagi tubuh.










BAB II Tinjauan Pustaka
Dalam proses pembuatan mentega salah satu nya yang dibutuhkan adalah mikroorganisme Streptococcus lactis dan Lectonosto cremoris yang membantu proses pengasaman. Pada pembuatan mentega Streptococcus lactis diperlukan untuk menghasilkan asam laktat. Bahan pangannya berupa susu, mikroorgismenya Streptococcus lactis, dimana mikroorganisme ini termasuk golongan bakteri dan menghasilkan produk mentega.
Streptococcus lactis adalah termasuk bakteri yang berbentuk bulat (kokus) atau lebih jelasnya masuk kedalam kelompok streptokokus yaitu bakteri berbentuk bola yang berkelompok memanjang berbentuk rantai.

Streptococcus, merupakan golongan bakteri yang biasanya berkembangbiak ditempat pemerahan susu. Streptococcus bersumber dari susu terfermentasi/susu asam. Dinding sel bakteri sangat tipis, tersusun atas peptidoglikan, yakni polisakarida yang berikatan dengan protein. Fungsi dinding sel untuk memberi bentuk tertentu pada sel, melindungi protoplasma sel, proses pembelahan sel. Membran sel tersusun atas molekul lemak dan protein dan bersifat selektif permeabel. Membran sel berfungsi mengatur masuknya zat makanan dan keluarnya sisa metabolisme, berperan dalam pembelahan sel.
Isi sel tersusun atas organel-organel seperti:
a) Inti, bersifat prokarion terdiri atas benang kromatin DNA dan RNA
b) Mesosom, yang diduga berfungsi sebagai mitokondria
c) Volutin, yaitu zat yang banyak mengandung DNA
d) Ribosom, sebagai tempat sintesis protein
e) Lembar fotosintesis, khusus bakteri yang berfotosintesis (bakteri ungu), terdapat lipatan ke arah sitoplasma yang berisi lembar fotosintesis
f) Plasmid, adalah DNA non kromosom, plasmid mengandung gen-gen seperti gen kebal antibiotik, gen patogen. Dalam satu bakteri dapat terbentuk 10-20 plasmid. Ukuran plasmid 1/1000 kali DNA kromosom.
Flagel merupakan alat gerak bagi bakteri.


Alur Pembuatan











Alat dan Kegunaan
1.       Truk  Tangki
Membawa susu mentah dari suppilier kepabrik


2.       Separator Machine
Memisahkan susu mentah antara krim dan susu.


3.       Bulk Tank
Tempat pasteurisasi krim susu.


4.       Churner
Tempat  memutar krim susu sampai menjadi mentega.


5.       Alat Pengemas
Proses pengemasan mentega


Proses Pembuatan
  1. Truk tangki membawa susu mentah dari supplier ke pabrik mentega
  2. Krim dan skim susu dipisahkan menggunakan separator machine
  3. Krim susu dipasteurisasi untuk membunuh mikroba merugikan, kemudian diaduk untuk menjaga kekentalan krim susu. Proses ini dilakukan di bulk tank.
  4. Memasukkan krim susu ke dalam churner, menyalakan churner.
  5. Setelah 30 menit, matikan churner. Krim susu akan berubah menjadi gumpalan lembut yang dinamakan popcorn butter.
  6. Popcorn butter akan terpisah dengan air yang dinamakan buttermilk. Buttermilk dibuang melalui pipa saluran pada bagian bawah churner.
7.       Menambahkan air pada popcorn butter untuk memastikan tidak ada lagi buttermilk yang tercampur
8.       Menambahkan garam pada popcorn butter untuk menambah rasa.
9.       Menutup churner dengan karet untuk menjaga  agar tekanan udara di dalam churner kurang lebih sama dengan tekanan udara di luar churner.
10.   Menyalakan churner kurang lebih 30 menit agar garam tercampur rata.
11.   Matikan churner, membuka churner.
12.   Memasukkan mentega ke alat pengemasan mentega.
13.   Mentega siap dipasarkan.


















PEMBAHASAN
A.   Peranan mikroorganisme Streptococcus lactis dalam pembuatan mentega
                Bakteri  streptococcus lactis sangat berperan penting dalam pembuatan mentega. Bakteri ini memakan laktosa pada susu dan merubahnya menjadi asam laktat.
Menurut reaksi berikut :
C12H22O11 + H2O  →  4CH3CHOHCOOH
Laktosa            Air                   Asam laktat
B.   Proses pembuatan mentega
      Pembuatan mentega menggunakan mikroorganisme Streptococcus lactis dan Lectonosto ceremoris. Bakteri-bakteri tersebut membentuk proses pengasaman. Selanjutnya, susu diberi cita rasa tertentu dan lemak mentega dipisahkan. Kemudian lemak mentega diaduk untuk menghasilkan mentega yang siap dimakan.
     
Proses dalam pembuatan mentega:
  1. Masukkan bahan (heavy cream) ke dalam mixer dan aduk dengan menggunakan adukan jenis balloon whisk.
  2. Tutup permukaan bowl mixer supaya heavy cream tidak mengotori dapur kita saat dikocok.
  3. Kocok dengan kecepatan sedang selama 5 – 7 menit bila menggunakan mixer jenis heavy duty.
  4. Hentikan mixer pada saat mentega sudah terpisah dari cairan cream.
  5. Keluarkan kocokan butter dari dalam bowl mixer, kemudian saring menggunakan saringan yang bersih.
  6. Beri mentega dengan sedikit air yang bertujuan untuk benar-benar membersihkan mentega dari campuran cairan sisa heavy cream.
  7. Aduk mentega dengan menggunakan spatula supaya halus dan tidak bergerindil. Aduk selama 2 menit.
  8. Bila ingin membuat jenis mentega yang asin, bisa menambahkan garam saat proses mengaduk ini berlangsung. Bila sudah halus, simpan mentega dalam wadah tertutup dan siap digunakan.

C.   Manfaat mentega bagi tubuh
            Banyak yang menganggap mentega adalah salah satu bahan makanan yang tidak sehat. Dapat menyebabkan kegemukan, apalagi mentega yang banyak digunakan untuk makanan-makanan cepat saji. Namun ternyata anggapan ini ternyata tidak benar. Banyak mentega yang kaya akan vitamin dan nutrisi dijual dipasaran. Memilih mentega sehat ternyata membawa manfaat baik bagi tubuh. Inilah 6 manfaat mentega bagi tubuh :
1.    Ini mencegah infeksi jamur
Mentega kaya akan asam laurat yang membantu mencegah tubuh mudah terinfeksi jamur. Kulit adalah bagian tubuh yang mudah terinfeksi jamur. Sehingga mengkonsumsi mentega dalam jumlah yang tidak berlebihan dapat mencegah terserang penyakit kulit seperti kurap atau panu.
2.    Kaya akan vitamin A
Mentega alami ternyata kaya akan vitamin A yang baik untuk penglihatan. Selain itu mentega alami juga dapat mencegah penyakit tiroid. Mentega dapat menjaga keseimbangan hormone, sehingga baik untuk kesehatan.
3.    Baik untuk kulit
Siapa bilang lemak baik pada mentega dapat menyebabkan kegemukan? Ternyata lemak dalam mentega dapat membuat kulit lebih halus dan lembut. Bahkan, mentega juga dapat mencegah timbulnya jerawat pada wajah.
4.    Kaya akan antioksidan
Mentega sendiri kaya akan antioksidan yang membantu melindungi tubuh dari kerusakan sel. Selain itu mengkonsumsi mentega juga dapat menangkal radikal bebas dan membangun sistem kekebalan tubuh.
5.    Sumber vitamin K
Salah satu sumber vitamin K terbaik adalah mentega. Mentega mengandung banyak vitamin K terutama vitamin K2 yang baik untuk tulang. Selain itu bermanfaat untuk mencegah masalah osteoporosis dan artritis. Mengkonsumsi mentega dalam jumlah yang cukup dapat mencegah nyeri sendi pada wanita dan baik bagi kekuatan otot.

6.    Mencegah penyakit
Lemak jenuh yang baik dalam mentega selain baik untuk kulit ternyata juga membantu mencegah pembekuan darah dan tumor. Lemak baik yang terkandung dalam mentega juga dapat mencegah terhadap berbagai jenis kanker.